Pria
Sebaya Senja
Menunggu petang berganti malam
“Ini senja” dibilang orang, mataharinya merah
jingga
Ditatap
diamat memang indahnya sangat
Sampai
seperti mengiringi sanubari menemui harmoni
Kuingat dengan lamban wajahmu yang ku sayang, tiba-tiba
datang kenangan membayang berlebihan
Dulu senang kami bergandeng dan dendang
berduaan di kala yang serupa, senja
Menikmati suasana si surya hampir habis
cahaya, terasa kita begitu padu menyatu
kamu cuma pernah ada tidak selamanya
Kamu laksana siti nurbaya yang kini kemudian
jadi pasangan orang kaya
menikmati rupa rupa hiasan permata, makin
cantik dengan gaun gaun anggun diberi tuan agung
Sialnya... aku bukanlah siapa apa, manusia
lemah kurang daya, bahkan untuk melupa
Sangat malu
tidak ragu aku mengaku , masih menunggu
Dan aku
Si Bujang malang, tua tanpa sandingan, sudah
sebaya dia...senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar